Jumat, 24 Desember 2010

Jambu Biji

Gambar buah
Gambar daun
Jambu biji. Yup, buah yang satu ini pasti sudah banyak yang mengenalnya. Jambu biji adalah salah satu tanaman yang termasuk jenis tanaman perdu dan memiliki banyak cabang serta ranting. Batang pohonnya keras serta memiliki permukaan kulit luar berwarna coklat dan licin. Apabila kulit kayu jambu biji tersebut dikelupas, akan terlihat permukaan batang kayunya basah. Tanaman ini memiliki bentuk daun yang umumnya berbentuk bulat telur dengan ukuran yang agak besar. Bunganya kecil-kecil berwarna putih dan muncul dari balik ketiak daun. Tanaman ini dapat tumbuh subur di daerah dataran rendah sampai pada daerah dengan ketinggian 1200 meter diatas permukaan laut. Jambu Biji atau yang memiliki nama latin Psidium guajava tersebut, tersebar meluas sampai ke Asia Tenggara termasuk Indonesia, sampai Asia Selatan, India dan Srilangka. Pada umur 2-3 tahun jambu biji sudah mulai berbuah. Bijinya banyak dan terdapat pada daging buahnya.
Gambar batang

Gambar batang
Di beberapa daerah Psidium guajava ini memiliki banyak sebutan. Misalnya, Jambu klutuk, Bayawas, tetokal, Tokal (Jawa); Jambu klutuk, Jambu Batu (Sunda), Jambu bender (Madura), dsb. Jambu biji (Psidiun guajava) ini memiliki manfaat sebagai obat. Misal, dapat digunakan mengobati diabetes melitus, maag, diare (sakit perut), masuk angin, prolapsisani, sariawan, sakit kulit, luka pada kulit.

Dalam jambu biji juga terdapat kandungan komposisi kimia. Diantaranya buah, daun dan kulit batang pohon jambu biji mengandung tanin, sedang pada bunganya tidak banyak mengandung tanin. Daun jambu biji juga mengandung zat lain kecuali tanin, seperti minyak atsiri, asam ursolat, asam psidiolat, asam kratogolat, asam oleanolat, asam guajaverin dan vitamin. Kandungan buah jambu biji (100 gr) - Kalori 49 kal - Vitamin A 25 SI - Vitamin B1 0,02 mg - Vitamin C 87 mg - Kalsium 14 mg - Hidrat Arang 12,2 gram - Fosfor 28 mg - Besi 1,1 mg - Protein 0,9 mg - Lemak 0,3 gram - Air 86 gram.

sumber: www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=134

Senin, 06 Desember 2010

Kembang Sepatu

Ulasan menarik nih!

Setelah lama mencari dan mencari topik untuk ulasan di "GRAND OPENING" blog saya yang baru lahir kemarin sore, akhirnya nemu juga tadi di jalan setapak nan becek di deket gubuk yang ada di sawah, topik yang kayaknya pas buat di posting. Kembang sepatu. Eitssss, jangan salah dulu! Ini bukan kembang di atas sepatu ataupun kembang berbentuk sepatu. Melainkan memang sejenis bunga yang dijuluki kembang sepatu sejak dahulu kala oleh para sesepuh, eyang-eyang, dan para nenek moyang kita. Memang jenis bunga yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi banyak orang. Yuk kita mulai ulas bunga yang memiliki nama latin Hibiscus rosa-sinensis L. var. liliiflorus Hochr. ini, yuuk mari!!

Kembang sepatu, tanaman yang masih termasuk jenis perdu ini dapat sering kita temukan di sekitar rumah (kalau ada). Tinggi tanaman yang biasa kita temui ini biasanya hanya setinggi pinggang orang dewasa (lha iya... wong dipangkas terus biar segitu terus tingginya), tapi ternyata setelah saya baca di buku, ternyata tingginya bisa mencapai 4 meter. Pertumbuhannya terbilang cepat dan mempunyai cabang yang banyak. Bentuk daunnya sih, mirip bundar telur tapi sisi-sisinya bergerigi. Bunganya bertangkai, menjurai, dengan 5 daun mahkota bunga yang tersusun berbentuk terompet. Lho..Lho..Lho.. Kok berbentuk terompet??? Kan namanya kembang sepatu bukan kembang terompet??? Iya.. iya.. bener kok! Emang bentuknya kayak gitu kok....!! Tapi kadangkala dijumpai pula varitas yang mahkota bunganya tuh bergerigi bahkan ganda.
Ini buktinya, kalau masih gak cukup tuh di bawah ada

Biasanya, pada umumnya, kita melihat si Hibiscus rosa-sinensis L. var. liliiflorus Hochr. warnanya merah. Tapi, asal tahu saja ya, saat ini sudah banyak di kenal varitas-varitas yang punya warna putih, kuning, merah muda dan jingga dengan ukuran yang bermacam pula. Bahkan adapula yang bentuknya hampir menyerupai bunga mawar, sampai-sampai si kembang sepatu ini dapat "titel" yaitu 'Rose of China'. Wiiiiiih hebat!!!

Tumbuhan yang pembiakan alaminya ini dengan biji ini, sudah lama dibudidayakan di China, Asia Tenggara dan daerah Pasifik lainnya, bahkan hingga ke Eropa. Oiya, denger-denger,  nih kembang dapat digunakan juga sebagai obat dan bahan kosmetik lho. Di India, bunganya digunakan untuk menyemir sepatu hitam. Lain ladang lain ilalang, di China, para kaum hawa menggunakannya sebagai penghitam rambut dan alis mata. Tapi untuk memastikan kebenaran hal tersebut, perlu dilakukan penelitian lanjutan.





















Oiya, segini dulu nih ulasan mengenai Si Kembang Sepatu. Sebab kayaknya udah cukup kehabisan kata-kata  saya nulis di blog ini... Jangan lupa kasih coment ya, buat kemajuan blog saya! Hihihihi... Terima kasih.